Gili Trawangan sudah lama saya dengar dan masuk dalam list
trip saya bersama keluarga sebagai tempat wisata yang menarik, aman dan nyaman. Menurut
info di blog, liputan acara jalan-jalan di televisi dan beberapa website, tempat ini menawarkan suasana pulau yang
nyaman, suasana tenang , wisata air dan pastinya jauh dari bising suara mesin
karena memang tidak ada kendaraan bermotor yang diijinkan beroperasi disini hanya cidomo.
Setelah berhitung-hitung cukup panjang bersama istri untuk menentukan waktu yang pas serta
transportasi laut yang cocok akhirnya
kita putuskan berangkat tanggal 11 Nopember 2016 bersama anak-anak yang masih
dalam suasana libur sekolah. Masalah transportasi menjadi pertimbangan penting buat
saya dan istri karena berangkat via laut menggunakan fast boat pada musim hujan bulan
Nopember agak horror alias mengkhawatirkan terutama buat anak-anak. Waktu
tempuh lebih dari 4 sampai 5 jam dan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi
tentunya menjadi tantangan tersendiri buat istri dan anak saya karena mereka
tidak terbiasa berlama-lama diatas kapal mengarungi laut kalau buat saya asik-asik aja karena terbiasa memancing memakai perahu nelayan seadanya.
|
Scoot office sanur |
|
Ibu dan anak-anaknya bertualang |
|
Calon-calon petualang di masa depan |
Hari Jumat pagi jam 8 kami sudah antre check in di kantor
Scoot Fast Cruise di Sanur kemudian setelah mendapatkan ticket kami langsung
diantar menuju tempat menunggu sementara di tepi pantai sebelah hotel Bali
Beach. Hari itu kebetulan jalur ke Gili Trawangan dan Nusa Lembongan dipenuhi
turis Eropa dan Taiwan/Jepang sehingga yang bertampang local hanya kami
sekeluarga sisanya turis mancanegara jadi serasa berwisata di luar negeri ha ha
ha.
|
Ini Kapal kita |
|
Suasana dalam kapal/boat |
|
Senggigi harbour |
Fast cruise Super Scoot III yang kami tumpangi secara
umum kondisinya baik, petugasnya ramah
dan servicenya bagus tetapi memang didalam kapanya yang berkapasitas 50an
penumpang terlihat kursinya ada yang agak berkarat dan kurang bersih karena ada
bekas-bekas minuman yang belum dibersihkan dari rute perjalanan sebelumnya. Berangkat
dari Sanur kurang lebih jam 9 tujuan pertama sekitar 45 menitan kita transit ke
Nusa Lembongan untuk mengangkut dan menurunkan penumpang setelah itu transit kembali ke
Senggigi dan tujuan akhir ke Gili
Trawangan dengam total waktu tempuh 4 jam an. Fasilitas standar di dalam boat
adalah mineral water, snack dan life jacket. Boat Super Scoot III kalo tidak
salah berisi dua orang Captain kapal dan 3 orang crew yang siap membantu kita selama perjalanan. Setelah berusaha menikmati perjalanan selama 4 jam an di
dalam kapal, pengap, mual dan panas karena tidak ada AC maka akhirnya lega luar
biasa bisa mendarat di pantai Gili Trawangan.
|
Pendaratan di pantai Gili Trawangan |
|
Icon Gili Trawangan |
|
Sudut lain pantai Gili |
Kesan pertama, pantainya bagus
berpasir putih, airnya bening, tidak
berombak tetapi terlihat semrawut karena pada saat itu ada tumpukan bahan
bangunan dan sampah berserakan. Oke lupakan hal itu mari beranjak ke daratan
buat makan dan ngemil karena belum sempat sarapan dari rumah hanya makan scanck
di boat plus air mineral ukuran kecil. Di depan pintu keluar dermaga tempat
nyandar boat ada banyak penjual makanan serta minimarket yang langsung dituju
oleh anak dan istri saya. Sebungkus snakc kentang, air mineral ukuran tanggung
dingin dan es krim magnum masuk ke kantong plastic. Dengan percaya diri istri
saya megeluarkan selembar uang Limapuluh ribuan ternyata kurang karena kita
memakai estimasi harga di Bali yang harusnya masih ada kembalian he he he (kaget periode pertamaI) harga totalnya
sekitar 70 ribuan. Okelah kami maklum karena daerah pariwisata dan harus
memasok barang tersebut dari pulau Lombok berikutnya setelah melepas dahaga
kami mencari warung buat sekedar makan siang agar tidak terlalu jauh dari
lokasi mencari cidomo maka kami makan di warung yang sangat sederhana disebelah
kiri tempat memesan cidomo. Semangkok bakso buat anak saya, sepiring nasi campur dengan lauk ikan plus
sayur kangkung buat istri dan the botol dingin menjadi pilihan menu makan siang
sebelum ke hotel sementara saya tidak makan karena tidak terlalu lapar.
|
Suasana di Gili dominan bule |
Untuk rasa makanan tersebut dari hasil icip-icip saya
sebenarnya standar banget karena di Bali kita biasa hunting kuliner jadi kita
pikir harganya tidak terlalu mahal. Nah saat bayar ternyata harga bakso yang di
Bali standarnya antara 8 sampai 10 ribu disini diharga 25 ribu dan nasinya juga seharga sama 20
ribu, wow ini menjadi rekor makan bakso dengan harga termahal buat kami
sekeluarga (kaget lagi). Puas makan
kami tak sabar menuju hotel Ombak Sunset yang letaknya saat saya cek di google
map memang disisi lain sebelah pulau sehingga tidak memungkinkan jalan kaki
membawa tas gendong serta anak-anak yang kelelahan. Kami ke pos pemesanan
cidomo Janur Indah dan menanyakan tariff ke hotel Ombak Sunset yang harganya
ternyata 150 ribuan padahal di web informasi
Gili trawangan dan informasi lisan ibu pemilik warung makan masih
sekitar 75 ribu hingga 100 ribuan (kaget
periode ketiga). Tak sabar menuju hotel dan keinginan mandi karena tingkat
gerah serta panasnya sengatan matahari Gili Trawangan sudah melewati batas
toleransi maka kami meminta Pak Kusir memacu cidomo lebih cepat melewati jalan
berdebu, berbatu serta berliku. Sebenarnya
jalan di pulau ini melingkar memutari seluruh area pulau tetapi
berhubung ada abrasi di salah satu ujung pulau maka kami diajak melewati
semacam short cut melalui jalan kampung setempat.
|
Cidomo seperti syair lagu naik delman |
|
Narsis suami dan istri (kebersamaan dalam narsis) |
|
Ombak Sunset Hotel |
Akhirnya Hotel Ombak
Sunset here we are, hotelnya kelihatan bagus sesuai review di internet sebagai
salah satu hotel bintang empat terbaik di Gili dan kolam renangnya menggugah
selera buat nyebur. Check in selesai
serta dapat kejutan lagi (kaget
yang menggembirakan dan gak bikin jantungan) karena kamar kami di upgrade ke
type Deluxe Terrace Family yang sesuai info di webnya “Spacious,
comfortable and convertible” di room 3096. Kamar Deluxe Terrace Family
no 3096 terasa nyaman dan luas sesuai seperti yang digambarkan di websitenya http://ombaksunset.com/deluxe-terrace-family/ dan saatnya mandi sampai puas untuk mengusir
kegerahan.
|
Add caption |
|
Menjadi model sesaat |
|
Kamarnya nyaman dan luas |
|
Sarapan paginya enakkk |
|
Full team in action |
|
Soup kacang salah satu favorit saya |
|
Kolam renang yang membuat selalu pingin nyebur |
|
Edisi main air |
|
One moment anak dan bapaknya |
Nilai plus hotel ini
adalah kamar yang nyaman, fasilitas
pendukungnya yang lengkap, kolam renangnya luas banget, makanan saat sarapan
enak serta bervariasi dan view iconic “
Datu Swing” plus pemandangan indah seputar pantainya terutama saat sunset. Just
info ayunan Datu Swing sekarang sudah ada 3 sehingga gak perlu antre buat foto
di ayunan icon Ombak Sunset ini tinggal pilih ayunan single atau doble. Untuk
pasangan muda yang berbulan madu atau ingin menikmati suasana hotel sangat
direkomendasikan menginap disini tetapi untuk keluarga agak kurang pas karena
jauh dari mana-mana.
|
Para pemburu sunset di icon hotel Ombak Sunset |
|
Beragam gaya dan action |
|
Sunset di Ombak Sunset Gili Trawangan |
|
Sea Wind Bar venue diner yang layak di coba |
Apabila ingin ke central buat makan siang misalnya atu
sekedar jalan malam ke pasar seni maka kita harus bayar cidomo pulang
pergi dengan waktu tempuh sekitar 20
menitan senilai 300 ribu padahal makannya cuma 200an ribu (boros di transport
he he he). Alternatif lain seperti yang kami lakukan adalah menyewa sepeda yang
ada gandengannya jadi bisa bonceng anak-anak seharga 70 ribu seharian buat
muter-muter keliling pulau sekalian cari
makan siang di warung Ibu Dewi yang banyak diulas di blog travel. Alternatif
ini bagus buat kesehatan karena sambil mengayuh sepeda dari Hotel Ombak Sunset
kearah central bisa berhenti di spot-spot indah plus keliling pulau tetapi
dijamin membuat keringat saya dan istri bercucuran sepanjang jalan karena sepedaan disiang
bolong.
|
Meskipun hidup itu seperti ayunan dan banyak goncangan semoga kita tetap bersama berpegangan tangan |
|
Foto di setiap icon |
|
Sepeda sehat keliling pulau |
|
Sudut Pulau yang kena abrasi pantai |
|
Hasil pengambilan foto by anak-anak |
|
Sisi edukasi di gili trawangan mengunjungi penangkaran penyu |
|
Bergaya dimana saja yang penting gembira |
|
Local food yang layak di coba di gilli |
|
Bersama Ibu Dewi yang banyak di ulas para blogger |
|
Rehat sejenak perjalanan keliling pulau |
|
Gili Gelato salah satu yang juga wajib di coba |
To Do :
Menikmati kolam renang hotel yang
luas
Sarapan yang banyak karena Hotel
Ombak Sunset makananya enak
Berburu sunset di di area Datu
Swiin
Foto-foto di Datu Swing
Cobain makan malam romantic di
Sea Wind Bar atau nonton film gratis di layar lebarnya
Sewa sepeda keliling Pulau dan
lihat spot foto yang bagus
Makan di warung Ibu Dewi (banyak
ditulis oleh para Blogger)
Melihat konservasi penyu (bagi
yang bawa anak)
Snorkling (gak sempat dilakukan )
Melihat Pasar malam/Pasar seni
(gak sempat dilakukan karena tidak nyaman dan agak susah keluar malam bawa anak-anak)
Icip-icip Gili Gelato.
Don’t Do kecuali kepepet :
Keluar malam kearah centre naik
sepeda bawa anak-anak karena gelap (minim penerangan) dan jarak ke centre dari Ombak Sunset lumayan jauh.
Water sport (snorkeling, diving)
gak bisa dilakukan karena anak-anak tidak aman bermain di pantai tanpa
pengawasan sementara ortunya snorkeling.
Membeli makanan tanpa menanyakan
harga sebelumnya supaya tidak kaget
Selamat berwisata dan menikmati keindahan alam Indonesia bersama keluarga
# Liburan keluarga
Hotel Ombak Sunset
Gili Trawangan, Dusun Gili
Trawangan Indah, Gili Indah, Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat. 83355
http://ombaksunset.com
Comments