Posts

Showing posts from 2014

Menikmati Bali Barat di Novus Gawana Hotel @ Taman Nasional Bali Barat

Image
Melihat kembali gambar-gambar lama di laptop membuat ingatan saya kembali ke tahun 2010 ketika  hotel ini masih bernama Novus Gawana, saya sekeluarga sempat merasakan sensasi menginap di tengah hutan sekaligus tepi pantai. Saat ini saya cek di Google ternyata Novus gawana resort sudah berganti/rebranding menjadi Naya Gawana Resort and Spa.  Hotel ini sangat berkesan bagi saya karena dari berbagai hotel yang sudah sempat saya coba di daerah Ubud, Candidasa, Lovina dan Tanjung Benoa, ternyata memang konsep jungle hotel seperti ini yang cocok dengan selera adventure saya. Lokasi Hotel Naya Gawana tepatnya di sisi jalan Desa Banyuwedang Singaraja dan masih termasuk lokasi kawasan Taman Nasional Bali Barat. Terletak di tengah lebatnya hutan mangrove dan bentuk bangunannya menyerupai lumbung membuat lokasi serta bangunan hotel ini unik sehingga kita benar-benar menikmati suasana serasa menyatu dengan alam. Saya bersama istri, anak dan seorang pengasuh anak mendapa

Hotel Komaneka Bisma

Image
Weekend tanggal 19 sampai 21 September 2014  saya dan anak-anak mendapat kesempatan stay di salah satu hotel bintang lima terbaik menurut Trip Advisor Travellers' Choice™ 2014 Winner di Ubud. Kami diundang stay oleh Pak Kariyana GM hotel  Komaneka Bisma Ubud sekalian memback up istri yang sedang menghandle group dari Romania. Sore hari sepulang  kerja bersama anak-anak saya meluncur menuju daerah Ubud Gianyar untuk mencari lokasi hotel ini. Hotel ini beralamat di jalan Bisma, Ubud, Gianyar, Bali dan sebenarnya tidak terlalu sulit mencari lokasinya walaupun saya belum pernah ke jalan Bisma sebelumnya. Dari jalan utama memasuki Jalan Bisma menuju hotel terasa agak sempit dan kebetulan saat itu sedang ada perbaikan jalan. Kondisi jalannya bergelombang menggunakan paving blok yang cenderung tidak rata mungkin karena kontur tanah sawah di bagian dasarnya yang rawan bergeser terutama di musim hujan. Ketika mendekati lokasi hotel terlihat sawah-sawah di sisi kiri dan kanan jalan dan

Memancing di Timor-Timur

Timor-timur atau kini disebut timor leste merupakan tempat mancing yang potensial dan mungkin belum banyak yang tahu. Sesuai judul kali ini saya hanya akan mebahas memancing di seputar wilayah tempat saya tinggal dulu yaitu Desa Betano kompleks BPP dan Badan Otorita Betano di kabupaten Manufahi Timor-timur. Betano adalah desa di pinggir pantai berjarak kurang lebih 160 km dari kota Dilli, silahkan cek di Google earth. Ada banyak spot mancing yang amat bagus kenapa saya katakan amat bagus karena ketika saya masih SD di tahun 1990an kita sering mancing malam land base dari pinggiran pantai dengan umpan kepiting, udang atau omang-omang dan hasilnya banyak ikan karang yang di dapat hanya dengan mancing secara hand line. Para tentara yang bermarkas di pinggir pantai sisi selatan lapangan   (Yon Zikon) dekat perempatan monument Batalyon Zeni Konstruksi (Zikon 11 dan 13 Jakarta) juga sering mancing malam sebagai pengisi waktu dan karena lemparan mereka lebih kuat dan lebih jauh ke tengah

Cerita dalam gambar

Image
Cerita dalam gambar Gambar ini diambil dari rangkaian perjalanan Bali-lombok-sumbawa dan Pulau Moyo Kadang kata-kata tak cukup untuk mewakili sebuah gambar maka biarlah gambar ini yang merepresentasikan dirinya sendiri   Jalan menuju pelabuhan Kayangan lombok Timur Pelabuhan Kayangan penyebrangan ke Sumbawa Separuh gunung Rinjani dilihat dari Pelabuhan Kayangan Labuhan Badas Sumbawa (port of badas) Bendungan Batu bulan Sumbawa Handy "Oye" Hermanto di Sumbawa Pagi hari diPantai Ai Bari dengan latar Pulau Moyo Satu malam di Tanjung Pasir Pulau Moyo Spot Mancing Pulau Moyo Spot Mancing Pulau Moyo 2 Sungai di Semongkat penghasil madu hutan sumbawa On The way to Ai Bari

Mancing di Pantai Bias Lantang Karangasem

Image
Mancing di Pantai Bias Lantang Karangasem  Trip mancing di Pantai Bias lantang akhirnya jadi kami eksekusi pada hari kamis tanggal 29 Mei 2014. Peserta kali ini adalah Saya, Sugiri, Gung Ambara, Gede Pradnyana, Dek Pin Nusantara dan Agung Aka masing-masing membawa perlengkanan mancing berupa joran dan handline serta umpan sendiri-sendiri. Dari Denpasar kami bertemu di starting point Circe K padang galak jam 5.30 pagi, setelah ngopi dan membeli perbekalan kami berangkat beriringan menggunakan 3 motor  menuju kabupaten karangasem, estimasi waktu tempuh dengan kecepatan sedang 60 km/jam adalah 2 jam. Faktanya waktu tempuh molor karena kami berhenti di jalan untuk mencari bekal makan pagi, mampir ke toilet untuk urusan yang tidak bisa di wakilkan dan mampir untuk sembahyang di pura Goa Lawah. Lokasi pastinya sebenarnya kami tidak tahu karena ini pertama kali kami ke pantai Bias lantang, Banjar Belubuh, Desa Seraya dan sebelumnya kami hanya melakukan kontak telepon dengan nelayan yang aka

Timor Leste dalam kenangan

Image
Flashback cerita Timor-timur sebuah provinsi ke 27 Republik Indonesia yang kini menjadi negara merdeka masih meninggalkan seberkas ingatan di memory saya. Tak pernah terbayang ketika itu saya masih  kelas 3 SD di penghujung tahun 1989 harus mengikuti orangtua yang pindah tugas ke timor-timur. Tak ada terlintas seperti apa wilayah ini, akan seperti apa jadinya disana dan bagaimana penduduknya,yang ada dalam benak seorang anak kecil ketika itu adalah tetap ceria mengikuti orang tua dan tetap berkumpul bersama keluarga tercinta. Di perjalanan barulah kami tahu bahwa ini wilayah gawat, masih perang gerilya dan ada GPK alias Gerombolan Pengacau Keamanan. Singkatnya mendaratlah kami di bandara Comoro dan sepanjang jalan melihat-lihat situasi yang terlihat alamnya yang kering dan bukit gundul di sisi jalan serta banyak mobil taxi berseliweran. Situasi kota saat itu agak lengang tidak seramai bayangan saya untuk kota selevel kota provinsi tetapi secara keseluruhan saya menikmati suasa