Pulau Dangar Teluk Saleh Sumbawa Eksotisme Perjalanan, Mancing, Wisata, dan Pertemanan


"Jhony" Photo from Carlos
Perjalanan
Setelah tahun lalu suskses memancing diarea Ai manis Pulau Moyo dan treking ke air terjun Mata jitu, dengan bantuan google dan beberapa blog sebagai referensi akhirnya ketemu spot yang bisa mancing, snorlkling dan jalan-jalan. Pulau dangar kecil, sebuah gugusan pulau di kawasan teluk saleh mungkin tidak terlalu umum didengar tetapi kesanalah kita akan pergi.
Perjalanan ini sebenarnya juga bertujuan untuk merefresh jenuh dikantor, melihat sisi lain dari kehidupan masyarakat sepanjang jalan, menebalkan urat-urat syukur, melihat indah alam anugerah Tuhan dan bersilaturahim dengan Jhony serta Rones.
Pelabuhan Lembar di pagi hari

Tidur dijalur Padang Bay to Lembar

Suasana ramai dalam kapal

Perjalanan dari Bali dimulai tanggal 23 Maret 2016 jam 10.30 menggunakan dua motor,  saya dengan motor shogun R tahun 1997 (Shogun Kebo) dan Pak Agung dengan Honda Revonya. Pelan kita meluncur ke arah Pelabuhan Padang Bay Karangasem dan dijalan mampir untuk bersembahyang di Pura Goa Lawah karena kebetulan malam bulan Purnama sekaligus memohon keselamatan dijalan dan ijin melintas. Memasuki pelabuhan setelah dicek oleh Polisi langsung beli tiket dan naik ke kapal yang ternyata sudah penuh jadi kita gak kebagian tempat hanya ada tempat yang disewakan plus kasur. Akhirnya my broo Pak Agung mentraktir saya kasur supaya bisa tidur karena besoknya kita harus long drive menuju sumbawa.
Sepuluh menit menuju Dermaga Kahyangan Lombok Timur
Gate ticket masuk

Kapal mendarat jam 05.30 tanpa berhenti untuk ngopi kita langsung slow drive ke arah Lombok Timur tepatnya Pelabuhan Kayangan dan tiba sekitar jam 8.30 kali ini pake antre karena penyebrangan padat dan hanya 1 dermaga yang beroperasi. Suasana kapal padat, panas dan pengap seiring riuh pedagang yang berebut rejeki menawarkan dagangan plus suara lengking pengamen anak dengan lagu yang selalu sama dari tahun ke tahun. Disana kita melihat sesuatu yang jarang terlihat sebuah kompetisi hidup dalam mengais rejeki yang dilakukan orang-orang tangguh setiap hari dikapal mereka adalah para pengamen dan pedagang acung.
Kerasnya perjuangan mengais rejeki dikapal
View Poto Tano dari atas kapal

Siap-siap mendarat kapal nyandar
Siang hari di Poto Tano

Setelah makan siang dijalan kita sampai di Sumbawa jam 03.30 dan mampir menjemput Rones tetapi ternyata dia masih ke tempat pamannya mengantar orang mancing jadi kita langsung ke rumah Jhony buat transit dan menitip barang yang tidak perlu kita bawa mancing sekalian mengurangi beban.

Labuhan Badas pada suatu senja
Dirumah Jhony ada Carlos Vera traveler dari Spanyol yang ikut dengan trip kita ke Pulau Dangar join juga Adhi dan Mike (maaf kalo salah tulis nama). Selitar jam 6 setelah menjemput Rones dan membeli perbekalan supported by Pak Agung (cocok buat diajak pergi seksi perbekalan thanks Pak Agung) kita berangkat ke Ai Bari desa nelayan langganan untuk menyesuaikan rencana perjalanan dengan Pak Yakup nahkoda kapal. Sebelum berangkat ternyata kita disuguhi makan malam oleh istrinya Pak Yakub dengan menu spesial ikan asin home made dan  sayur labu jepang. Enakkkk karena jarang-jarang nemu nemu yang beginian ....

Nikmatnya nasi panas, ikan Teri plus sambal terasi tak tergantikan

Mancing & Wisata
Malam itu dari Ai Bari kita all team (disebut team saja) ber delapan terdiri dari Nahkoda Jon anak Pak Yakub, Mek, Adhi, Jhoni, Rones, Pak Agung, Carlos dan saya langsung tancap ke Pulau Dangar. Perjalanan sekitar satu jam dengan perahu hingga tiba, saatnya berkemah, membuat api unggun serta mencoba memancing semacam test spot buat mencari lauk makan. Check it out … !!! 
Api unggun penghangat badan
Bangun pagi setelah tidur semalam beralaskan pasir pantai dan merasakan dinginnya udara malam Pulau dangar kita ngopi sambil menunggu sunrise (bagus banget seperti di gambar). Matahari mulai naik dan keindahan Pulau Dangar mulai terlihat utuh, memang indah seperti yang saya lihat diblog dan tulisan sebelumnya tetapi sayang banyak sampah kiriman yang mengurangi keindahan pulau. Hangatnya mentari pagi dan pekatnya rasa kopi merupakan perpaduan sempurna sebelum kita snorkling serta memanah ikan disekitar pulau buat bahan makan siang.

Sunset view @pulau dangar ode

Ready for coffe
Menghangatkan badan sambil masak mie
Berkemas

Bersih-bersih jangan ada sampah


Menuju tempat snorkling
Kerang kecil di pulau dangar

Pertemanan
Dalam perjalanan memancing dan berwisata kita juga belajar berteman, mempercayai teman serta menerima keadaan disaat kita tidak memiliki pilihan. Tidur tanpa alas ditepi pantai beratap langit, makan seadanya dari hasi pancingan dan bekerjasama dengan teman special thanks for Jhony dan Rones (pertemanan sejak tahun 2003). Pengalaman melihat kehidupan orang lain, kerasnya usaha untuk bertahan hidup, pertemanan dan sisi lain keindahan alam kadang akan membuat kita kembali ke titik nol serta sejenak memarkir ego kita. Indahnya alam, kerasnya hidup adalah refleksi untuk kita agar lebih bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. 
Photo from Carlos
Snorkling di pulau dangar
Menagkap Lobster untuk makan siang
mencari spot mancing


Kerapu kecil hasil pancingan

Nah ini baru lumayan
Photo from Carlos

Kupu-kupu putih beterbangan
 
Istirahat dan siap-siap bakar ikan



Lelah menyelam, snorkling dan mancing kita break istirahat sebentar buat perispan masak ikan hasil pancingan, mie goreng pedas dan kopi pastinya. Tempat ini bagus banget karena airn lautnya jernih dan terdapat sumber air tawar yang bisa langsung dikonsumsi atau buat mandi membilas air laut.

Makan, makan dan makan
Photo from Carlos ikan bakar
Carlos lagi jemuran

Memandang jauh Tanjung pasir
Landed di Kampung Ai Bari
Back to Sumbawa

Lets trip and keep learn from the nature semakin banyak yang dilihat semakin banyak mensyukuri anugerah Tuhan, semakin banyak yang kita pelajari dan mengingat kembali hal-hal yang sering kita lupakan semakin kita menyadari bahwa kita seperti pasir kecil dipantai.


* Special thanks to Carlos Vera for the great pictures

Comments

woww..keren..ini lagi mancing dimana bro.kapan bisa mancing ke timor leste haha.a
You This said…
Wah maun boot...Obrigado barak sudah berkunjung, sebenarnya kangen dan ingin sekali mancing di Timor Leste terutama pantai Betano, muara sungai Karau ulun, Pantai Selihasan,tetapi belum ada kesempatan untuk mewujudkan dan kalau terwujud paling tidak saya masih ingat jalannya dan masih bisa bahasa tetun jadi tidak memerlukan guide he he he.Doakan ya semoga suatu saat bisa berwisata ke Timor leste sekeluarga.
ok bro. di tunggu ya di TL..siapa tahu bisa mancing bareng.ha.ha
You This said…
Dengan senang hati maun boot salah satu mimpi saya yang belum terwujud adalah berkunjung kembali dan mancing di Pantai Betano Manufahi Timor Leste.

Popular posts from this blog

Menjelajah Pulau Moyo dan Air terjun Mata Jitu

Menggantung harapan di Pulau Satonda (sebuah catatan perjalanan)

Timor Leste hari ini (Maret 2017) dan 28 tahun yang lalu (Tahun 1989) sebuah cerita masa lalu