The Laguna, a Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, Bali




Check in di The Laguna Hotel & resort
Tanggal 16 hingga 17 Juni 2015 saya sekeluarga kembali  icip-icip hotel di kawasan Nusa Dua sekaligus menuliskan kesan terhadap hotel ini walaupun hanya review  amatiran versi saya yang kebetulan mendapat kesempatan stay di hotel ini.
Sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk liburan karena kebentur hari kerja namun berhubung adik saya datang bersama ponakan dari Jakarta maka saya dan istri memutuskan untuk cuti sehari menemani jalan-jalan dan mencoba hotel. Awalnya pilihan menginap antara The Westin atau The laguna dan Sheraton Kuta karena tiga hotel tersebut ratenya cukup untuk di redeem point  Starwood Prefered Guest (SPG) member istri saya. The Westin pada tanggal itu full booking sehingga kami pilih antara Sheraton kuta dan The Laguna maka final decisionnya adalah The Laguna karena Sheraton kuta mungkin terlalu rame  buat anak-anak dan akses ke pantai harus menyeberangi  jalan.
Wellcome to The Laguna

With Mr. Sven Fitjer

The Laguna menurut situsnya adalah hotel bintang ***** di kawasan Nusa dua dan kami tinggal di kamar 223 dengan category Deluxe Lagoon view seharga  USD 240 sesuai situsnya http://www.thelagunabali.com/en/rooms/deluxe-lagoon-view. Memasuki kawasan hotel mulai dari pintu depan security  tampak santai tidak terlalu ketat seperti pengalaman saya di The Courtyard Marriot Nusa Dua yang bolak-balik di cek bahkan di parkiranpun dipelototi oleh security mungkin karena muka kampung kali ye beda dengan bule yang kelihatan lebih terhormat. Area lobby hotel ini cukup luas dan proses check in berlangsung santai di ruang tunggu sambil minum welcome drink plus usap-usap cold towel supaya segar. Hal baru yang saya amati adalah tidak perlu repot-repot ke recepsionis untuk proses check in karena check in kali kita di datangi oleh petugas dan diverifikasi  menggunakan tablet . Kejutan lainnya adalah manager on dutynya menyampaikan bahwa Pak Sven Fitjer  Hotel Manager alias GM nya mau datang untuk say “hello” kepada kita (hal yang jarang terjadi) di welcome oleh GM hotelnya mungkin karena istri bekerja di travel agent  jadi  kemungkinan ada relasi yang dibangun untuk kedepannya.

Kamar 223 dengan Queen size bad
Chelzy Apriliana mencoba sundeck
Kamar saya dan adik saya terhubung satu sama lain room no 221 dan 223 lokasinya berada di lantai 2 dengan view kolam renang  yang tampak membiru dari atas kamar. Sekeliling area hotel ini sesuai namanya the laguna dikelilingi banyak kolam renang/laguna, baik kolam yang untuk umum maupun kolam renang yang berada disisi kamar. Jadi bagi keluarga yang berlibur dijamin tidak bakal bosan mencoba kolam renang  atau tidak jadi berenang karena kolam penuh. Sayangnya tidak ada fasilitas kids club di hotel ini sehingga keluarga yang membawa anak-anak tidak bisa bermain. Sedikit kekurangan dari sisi kamar adalah penampilan kamar dan perlengkapan di kamar mandi yang kelihatan tua/style lama walaupun saya dengar sudah sempat di renovasi.

My little angel

Kolam renang super luas dan bikin puas

Kolam renang anak-anak
Restaurant dan makanan menurut saya cukup baik berdasarkan pengalaman sarapan pagi di retsurant Banyubiru, walaupun pilihan makanan yang disajikan tidak terlalu banyak dengan menu Indonesia, jepang dan eropa. Suasana restaurant nyaman dengan pelayanan yang baik dan pemandangan kearah taman atau kolam renang. Kalau saya bandingkan dengan sesama hotel bintang lima lainnya missal The Ritz dan Intercon maka variasi menu yang disajikan kalah banyak dan kalah rasa. Harga  sarapan di hotel ini perkepala adalah Rp. 200.000++ untuk dewasa dan Rp. 100.000++ untuk anak-anak.
Sarapan pagi @ Restaurant Banyubiru

Pemandangan ke sisi lain meja

Selalu ada kopi dan roti

Bagi yang ingin keluar jalan-jalan di seputaran kawasan Nusa Dua bisa ke pantai pandawa tempat artis FTV sering syuting, pantai dreamland  atau kawasan sepanjang pantai nusa dua  dengan pantainya yang rata-rata berpasir putih. Urusan makan atau sekedar  untuk mecicipi kuliner di seputar kawasan nusa dua anda bisa melilih dengan leluasa karena tersedia berbagai pilihan mulai dari warteg ayam goreng pinggir jalan, nasi campur prasmanan, sate kambing muda,soto ayam dan bakso, restaurant korea  atau kuliner khas bali seperti yang saya dan keluarga cicipi.

Nasi ayam betutu Ibu Oki

Pantai pandawa di sore hari
So….selamat berlibur dan menikmati hidup, karena hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang di lalui dengan penuh warna seperti warna-warni pelangi beserta suka dan duka sehingga hidup menjadi lebih bermakna.

Comments

Popular posts from this blog

Menjelajah Pulau Moyo dan Air terjun Mata Jitu

Menggantung harapan di Pulau Satonda (sebuah catatan perjalanan)

Timor Leste hari ini (Maret 2017) dan 28 tahun yang lalu (Tahun 1989) sebuah cerita masa lalu